1.
A. .3 masalah ekonomi utama yang dikaji
dalam makro ekonomi
1.Untuk menstabilkan kegiatan ekonomi Setiap Negara pasti mengingnkan perekonomiannya stabil yaitu suatu kedaan ekonomi dimana tidak terdapat pengangguran yang serius dan perekonomian menikmati kestabilan harga serta ekspor dan impor mengalami keseimbangan. Untuk menghindari masalah inflasi Adanya inflasi merupakan akibat dari ketidakstabilan politik dan ekonomi suatu Negara atau juga bisa karena kelebihan permintaan masyrakat serta pertmbhan penawaran uang yang berlebihan.
2.Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah. Pertumbuhan ekonomi salah satu masalah jangka panjang dalam makro ekonomi. Masalah pengangguran Pengangguran adalah suatu keadaan dimana sesorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
3. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tangguh Tujuan ini merupakan tujuan jangka panjang yang dari period eke peride lain factor – factor produksi harus bertambah dan kualitasnya meningkat.
1.Untuk menstabilkan kegiatan ekonomi Setiap Negara pasti mengingnkan perekonomiannya stabil yaitu suatu kedaan ekonomi dimana tidak terdapat pengangguran yang serius dan perekonomian menikmati kestabilan harga serta ekspor dan impor mengalami keseimbangan. Untuk menghindari masalah inflasi Adanya inflasi merupakan akibat dari ketidakstabilan politik dan ekonomi suatu Negara atau juga bisa karena kelebihan permintaan masyrakat serta pertmbhan penawaran uang yang berlebihan.
2.Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah. Pertumbuhan ekonomi salah satu masalah jangka panjang dalam makro ekonomi. Masalah pengangguran Pengangguran adalah suatu keadaan dimana sesorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
3. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tangguh Tujuan ini merupakan tujuan jangka panjang yang dari period eke peride lain factor – factor produksi harus bertambah dan kualitasnya meningkat.
B.
1. Kebijakan ekonomi mikro, adalah
kebijakan pemerintah yang ditujukan pada semua
perusahaan tanpa melihat jenis kegiatan yang dilakukan perusahaan
tersebut.
2. Kebijakan ekonomi meso,
adalah kebijakan ekonomi yang khusus ditujukan pada wilayah tertentu atau pada
sektor-sektor tertentu.
3. Kebijakan ekonomi makro,
ialah kebijakan ekonomi yang mencakup semua aspek ekonomi pada tingkat nasional
(agregat). Oleh sebab itu, kebijakan ini bisa mempengaruhi atau bahkan membuat
kebijakan meso dan kebijakan mikro menjadi lebih atau kurang efektif. Maka dari
itu saya akan membahas lebih dalam mengenai kebijakan ekonomi makro.
2.
a. Tingkat partisipasi tenaga kerja (labor force participation rate) adalah rasio
antara angkatan kerja (semua yang saat ini bekerja atau mencari kerja)
dengan total penduduk usia kerja.
b. Pendapatan nasional potensial dan pendapatan
nasional sebenarnya Pendapatan nasional potensial adalah pendapatan nasional
yang diciptakan apabila perekonomian mencapai tingkat kesempatan kerja penuh.
Pendaptan nasional sebenarnya merupakan pendapatan nasional yang dihitung pada
harga – harga pada suatu tahun tertentu yang berbeda dengan tahun dimana
produksi nasionanya dihitung. (sadonosukirno makro ekonomi.
c. Pengeluaran agregat Pengeluaran
agregat merupakan pengeluaran atau perbelanjaan untuk membeli barang dan jasa
yang akan dilakukan dalam perekonomian dalam suatu tahun tertentu. P engeluran
agregat dalam perekonomian terbuka meliputi lima komponen yaitu pengeluaran
rumah tangga atas barang produksi dalam negeri (Cdn), investasi (I), pengeluaran
pemerintah ( G ), exspor ( X ), impor (M) (sadonosukirno makro ekonomi.
hlm.209) Definisikan arti arti nilai tambah.
3. - Stabilitas perekonomian adalah prasyarat dasar untuk
tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pertumbuhan yang tinggi
dan peningkatan kualitas pertumbuhan. Stabilitas perekonomian sangat penting
untuk memberikan kepastian berusaha bagi para pelaku ekonomi.
- "Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan
ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik
dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
- moneter untuk mengatur jumlah uang beredar,
namun kebijakan fiskal lebih mekankan
pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
-
4. -
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus-menerus.
Sedangkan kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu penurunan harga secara
terus menerus, akibatnya daya beli masyarakat bertambah besar, sehingga pada
tahap awal barang-barang menjadi langka, akan tetapi pada tahap berikutnya
jumlah barang akan semakin banyak karena semakin berkurangnya daya beli
masyarakat.
-
Pengangguran
adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang
mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari
kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa
perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum
membutuhkan pekerjaan.
6. a.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi
1. Faktor Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
2. Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4. Faktor Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5. Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
1. Faktor Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
2. Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4. Faktor Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5. Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
b. a. menstabilkan kegiatan ekonomi / price level
stability.
b. mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh
tanpa inflasi / high employment level. Beberapa hal yang perlu dijelaskan
berkaitan dengan kesempatan kerja adalah peran pemerintah dalam perluasan
kesempatan kerja, pendekatan demand dan supply of labor dalam perluasan
kesempatan kerja, pemberdayaan masyarakat desa dalam upaya perluasan kesempatan
kerja, human capital sebagai upaya efektif perluasan kerja, keuangan negara dan
kesempatan kerja, kebijakan ketenagakerjaan, serikat kerja, hubungan
industrial, sistem ekonomi dan kesempatan kerja.
c. menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh /
long-term economic growth. Pertumbuhan ekonomi yang ideal adalah :
(1) berlangsung terus menerus,
(2) disertai dengan terciptanya lapangan kerja,
(3) tidak merusak lingkungan,
(4) lebih tinggi daripada laju pertumbuhan penduduk,
(5) disertai dengan distribusi pendapatan yang adil,
(6) kontribusi sektoral yang merata,
(7) tidak meninggalkan sektor pertanian,
(8)kenaikannya riil,
(9) penyumbang terbesar PDB adalah warga domestik,
bukan asing.
d. Kestabilan nilai tukar / exchange rate stability.
Nilai tukar merupakan nilai uang secara eksternal, yang tinggi rendahnya
berdampak pada berbagai aspek ekonomi dan sosial lainnya, misalnya :
(1) impor dan ekspor,
(2) APBN dan APBD,
(3) kesehatan dan pendidikan,
(4) transportasi,
(5) industri dalam negeri,
(6) politik,
(7) daya beli masyarakat,
(8) dunia perbankan,
(9) sektor pertanian, kelautan, peternakan, sektor
properti , dan sebagainya.